Mungkin
kalau kamu dilan aku punya alasan sampai sekarang belum bisa melupakanmu.
Mungkin
kalau kamu dilan aku punya alasan mengapa disaat berada jauh berpuluh kilo
meter dari tempatmu aku masih tetap merindu..
Mungkin
kalau kamu dilan aku punya alasan mengapa cinta ini masih menetap dihati.
Tapi kamu bukan dilan, yang
meninggalkan banyak kenangan indah, banyak percakapan yang tak disangka sangka
bisa membuat hati milea rasanya meletup- letup.
Kamu
berbeda dari dilan berbeda berjuta juta derajat, kamu tak pernah mengatakan
kata kata indah yang dilan lakukan hingga membuat milea indah harinya, kamu
tidak pernah berjanji akan selalu ada seperti yang dilan lakukan kepada milea.
Kamu
tak melakukan apapun, percakapan terbatas yang selalu kujadikan mimpi indah dan
terbaik sepanjang masa meskipun bagimu tak berarti, balasan pesan yang selalu
ku simpan dan ku tunggu sampai ponselku hilang tak ada satupun namamu.
Kamu
bukan dilan, yang rela menelpon lewat telepon rumah berjam jam dan mengucapkan
selamat tidur kepada milea.
Ah,
aku ingat satu persamaanmu dengan dilan hanya satu. Kamu dan dilan bisa membuat
kata kata yang indah, bedanya dilan hanya untuk milea dan kamu untuk………………
orang lain.
Aku
hampir merasakan bagaimana hati milea yang meletup letup ketika membaca semua
puisi dilan, tapi beberapa saat perempuan itu menampik letupan itu ia menutup
letupan itu sesak rasanya hatiku seperti milea yang harus melihat dilan bersama
pacar barunya di pemakaman ayahnya.
Iya,
aku tau aku tidak berhak untuk mengatur segala sesuatunya tentangmu. Tapi
ingatkah? Pesan yang ku kirim? Bukankah
itu sudah jelas? Jika belum, nanti ketika aku sudah mempunyai ponsel baru akan
ku kirim ulang dan pastikan kamu membalasnya. Aku. Rindu.
Di dalam kamar sepi diiringi
Lagu adele-all I ask
Dari
perempuan yang merindu- -